Jakarta – SMAN 37 Jakarta menunjukkan komitmennya pada kreativitas dan kepedulian lingkungan melalui inisiatif daur ulang seragam bekas. Langkah ini diambil oleh Kepala SMAN 37, Lilik Setyo Hariyanti, dalam sebuah “Workshop Pakaian Berkelanjutan” yang bekerja sama dengan Ikatan Alumni sekolah.
Dalam acara tersebut, para siswa diajarkan cara mengolah kembali pakaian lama, khususnya seragam yang tidak terpakai, menjadi barang yang bernilai jual dan fungsional. “Anak-anak diajarkan bagaimana suatu kain bisa berguna kembali, tidak hanya dibuang,” ujar Lilik kepada RRI. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi siswa kelas 12 yang akan segera lulus.
Mengasah Kreativitas dan Kewirausahaan
Lilik menjelaskan bahwa workshop ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kepedulian lingkungan pada peserta didik. Dengan dibimbing oleh Diah Ayu Wiranti, seorang pemerhati fashion berkelanjutan, para siswa diajak berpikir kreatif untuk menyulap pakaian usang menjadi produk mode yang estetik.
Diah Ayu Wiranti sendiri memberikan contoh nyata, “Saya sengaja pakai celana bolong-bolong yang saya sulam sendiri, biar tampil beda dan tangan kita jadi kreatif.” Ia menunjukkan bagaimana teknik sederhana seperti sulam tangan, dam (jahit dekoratif), dan kombinasi bahan dapat mengubah pakaian lama menjadi aksesoris dan busana baru yang bernilai jual.
Bukti Nyata Kepedulian Lingkungan
Kegiatan yang diadakan oleh SMAN 37 ini membuktikan bahwa kreativitas dan kesadaran lingkungan dapat berjalan beriringan. Dari seragam bekas yang tadinya tidak terpakai, kini muncul peluang baru, baik sebagai bentuk ekspresi seni, kewirausahaan, maupun kepedulian terhadap bumi.
Ke depannya, SMAN 37 Jakarta dan para alumninya berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan untuk menjangkau lebih banyak siswa, mendorong mereka menjadi agen perubahan di bidang mode berkelanjutan.
